Wednesday 29 April 2015

Kebun Bunga Tulip Keukenhof

Bunga tulip dan Belanda ? Siapa sih yang nggak kenal :) Bunga yang satu ini memang tiada duanya (untuk saya penyuka bunga), di Belanda tanaman satu ini bisa ditemukan di mana saja, terutama di musim semi seperti sekarang. Anda penyuka bunga dan kebetulan di Belanda waktu musim semi ? Kalau begitu Anda lebih baik datang ke Keukenhof. Kebun bunga tulip yang hanya buka sekitar bulan Maret sampai Mei ini akan memanjakan mata dengan berbagai keindahan 800 variasi bunga di dalamnya. 
Bunga Tulip di Keukenhof

Untuk kedua kalinya bertepatan dengan hari ultah saya, kami berkunjung ke sini, tahun 2013 saya sudah berkunjung ke taman ini bersama keluarga dari Indonesia (silakan intip postingan lama saya di Keukenhof 2013). Kali ini saya membawa suami yang sudah lama sekali tidak berkunjung ke sini. Terakhir dia ke sini ketika usia 8 tahun.

Tahun 2013 kami ke Keukenhof menggunakan kereta dan dari bandara Schiphol, Amsterdam, kami menggunakan shuttle bus dari Schiphol menuju ke Keukenhof. Tahun ini kami menyetir sendiri dari rumah, sehingga biaya tiketnya juga lebih terjangkau, 16 euro per orang plus 6 euro untuk parkir mobil.

Pintu masuk Keukenhof
Berada di taman ini seketika mengingatkan saya kalau saya sedang berada di taman bunga ala dunia fantasi, kira-kira rasanya seperti ada di film India yang penuh dengan tarian di taman bunga hehehe...oleh karena itu mungkin taman bunga ini selalu dipadati pengunjung setiap tahunnya. Kami berkesempatan ngobrol dengan salah seorang pegawai Keukenhof, untuk beliau yang tiap tahun jaga di sana, tahun ini bisa dibilang sepi dibandingkan tahun lalu. Bayangkan suasananya seperti ketika Anda memasuki pasar Beringharjo di Jogja, dengan mayoritas pengunjung dari negara-negara tetangga Belanda dan turis Cina (Asia Timur).
Tidak hanya Tulip yang ditanam di sini
Taman bunga ini dilengkapi juga dengan beberapa paviliun yang diambil dari nama ratu-ratu dan raja Belanda saat ini (Willem Alexander). Isinya ? Tak lain dan tak bukan adalah bunga-bunga hehe...tetapi bunga-bunga yang ada di paviliun ini sudah didekorasi sedemikian rupa sehingga membuat ruangan paviliun semakin berwarna. Dan tak hanya tulip, ada juga bunga Lily dan Anggrek. Ada juga paviliun yang berisi tentang sejarah bunga tulip yang ternyata datang dari Turki, dan perkenalan berbagai seni yang terinspirasi dari tulip.
Suasana dalam paviliun Willem Alexander
Nama2 paviliun yang ada di Keukenhof
Bunga Lily
Bunga Anggrek
Anda ingin ketemu ciri khas Belanda lainnya selain Tulip ? Mudah saja, di Keukenhof ada juga kincir angin besar yang bisa dimasuki dan tukang pembuat Klompen (sepatu kayu Belanda) yang dengan lihai memperlihatkan pengunjung bagaimana membuat sepatu kayu ini. 
Klompen Belanda
Bersama Nijntje, kelinci asal Belanda
Berpose dengan klompen raksasa
Sayangnya waktu kami berkunjung, cuaca kurang mendukung, tetapi semua itu tak mengurangi rasa senang menikmati keindahan bunga-bunga di Keukenhof. Untung tidak hujan, itu saja :D Karena di Belanda cuaca suka berubah2. Sekian cerita saya tentang merayakan hari ulang tahun di taman bunga favorit saya. Selamat membaca ! P.S. Berikut beberapa foto tambahan dari Keukenhof :)
Souvenir2 yang dijual

Friday 17 April 2015

30 Days Blog Challenge #Day 17 - Something You're Looking Forward to This Year

Lewat pertengahan bulan April ini, saya mau ngomongin soal "Something You're Looking Forward to This Year", tak lain adalah judul tema hari ini dari 30 days blog challenge, lanjutan dari list sebelumnya yang masih saya ikuti :-)

#blogchallenge mak Ipeh dr KEB :)
Apa sih yang saya tunggu-tunggu di tahun 2015 ini ? PULANG KAMPUNG ke Indonesia, negara tercinta :D Setelah resmi pulang kampung terakhir Desember 2013 - Januari 2014 (kurang lebih 1 tahun lebih sudah ngga pulang), bulan Oktober tahun ini saya akan pulang kembali ke tanah air tercinta. Beruntung ada waktu dan rezeki lebih tahun ini untuk liburan ke Indonesia. Tahun lalu dikarenakan saya mulai kerja di hotel di Belanda, jadi saya belum boleh izin liburan selama 4 minggu ke Indonesia. Banyak kolega yang tanya, kenapa 4 minggu ? Ya karena Indonesia jauh dari Belanda. Perlu perjalanan selama kurang lebih 13-16 jam sekali terbang. Jadi sayang kalau hanya 2 minggu misalnya.

Insyallah besok Oktober kami akan terbang menggunakan maskapai penerbangan dari Saudi Arabia, Etihad Airways. Meski masih terbang Oktober, kami sudah membeli tiket sejak Januari, dikarenakan masih promo. Normal ke Indonesia minimal 600an euro per orang. Kali ini Alhamdulillah saya dapat tiket sekitar 950 euro untuk 2 orang (saya dan suami). Senang sekali rasanya, karena maskapai satu ini terkenal mewahnya dan kami dapat tiket promo, memang rezeki tidak ke mana :)

Sumber: http://www.jobzdaily.com/wp-content/uploads/2015/01/Etihad11.jpg
Yang ngga kalah senang adalah antusias kami akan bertemu keluarga di Indonesia yang sudah 1 tahun lebih tak jumpa :( Dan tentunya rencana liburan seminggu di Lombok dan Gili Trawangan (saya rindu dengan pantai, matahari, dan ombak) jika tak ada aral melintang atau perubahan rencana. Selebihnya saya ingin mengabiskan quality time dengan keluarga saya tercinta di Yogyakarta. Oh dan yang nggak kalah serunya, saya bisa wisata kuliner lagi :D Merasakan nikmatnya makanan Indonesia dengan cita rasa Indonesia asli hihihi...Duh rasanya tak sabar menanti Oktober, sudah menghitung hari :) Sekian cerita saya hari ini, 15 menit lagi pukul 00.00 di sini, jadi harus mengakhiri di sini sebelum tantangan menulis weblog jatuh di tanggal 18 April 2015 hehe...happy reading dan nantikan cerita saya tentang pulang kampung tahun ini :)

Sumber: http://www.indonesia-tourism.com/west-nusa-tenggara/map/lombok-island.png


Tuesday 14 April 2015

30 Days Blog Challenge #Day 14 - What's Your Favourite Food ?

Hari ke-14 dalam blog challenge Mak Ipeh Alena kali ini berjudul "What's Your Favourite Food?". Mungkin judul paling favorit sejauh ini, karena saya hobi masak dan hidup di rantau membuat saya jadi lebih emosional kalau ngomongin makanan favorit kampung halaman. 
#blogchallenge Mak Ipeh Alena
Mungkin banyak yang menduga, hidup di rantau membuat kita jadi makin gemar makan makanan bule seperti roti, pizza, atau spaghetti...tapi kalau saya pribadi malah kebalikannya :) Saya justru makin doyan kuliner khas Indonesia, tadinya yang biasa-biasa saja dengan daun ubi direbus, sekarang makan daun ubi rebus saja jadi istimewa :) Cerita-cerita soal makanan favorit, makanan favorit saya adalah sambel pete :D 
Sambel Pete. Sumber: http://cdn.kaskus.com/images/2014/08/19/5623349_20140819043056.jpg
Saya adalah fans jengkol, pete, dan durian, tapi di antara tiga hal tsb, kami sekeluarga paling sering dulu masak ini. Nikmatnya pete yang melimpah di Indonesia membuat kami sering masak biji hijau ini, tetapi selepas merantau saya sendiri belum pernah masak ini, saking mahal dan terbatasnya pete, sering saya urungkan niat masak sambel pete yang pedes dan banyak petenya :D 

Sebenarnya pete (atau yang terkenal dengan sebutah Peteh Bonen di Belanda) selalu ada di toko Oriental di Belanda, cuma dikemas berbeda2, yang paling fresh yang paling mahal, per 100 gr dipatok harga 3,99 euro (sekitar Rp 55.000,-), sedangkan yang beku harganya per 100 gr sekitar 2,79 euro (sekitar Rp 38.000,-), dan yang paling murah adalah yang kalengan, dipatok harga 2,50 euro per 200 gr (sekitar Rp 34.000,-). Kalau lagi beruntung, saya bisa dapat yang fresh, jarang juga bisa dapatnya karena sekali datang, bisa langsung habis. Tentu saja kalau saya lagi niat makan pete level tingkat dewa, saya paling suka yang segar karena cita rasa pete masih terjaga hehehe..Oh dan yang masih saya sayangkan juga, semua pete di sini adalah produk impor dari Thailand. Menurut saya sebenarnya Indonesia bisa, kekayaan variasi pangan Indonesia justru lebih kaya daripada Thailand, semoga saja soon or later Indonesia bisa menyusul mengimpor pete segar dsb ke Eropa :) 

P.S.: Berikut adalah beberapa jenis kemasan pete yang dijual di Belanda.

Pete segar

Pete in jar. Sumber: http://cmgtcontent.ahold.com.kpnis.nl/cmgtcontent/media//001248500/000/001248552_001_235174_200.jpg

Pete beku. Sumber: http://farm5.static.flickr.com/4042/4290115191_699516836a_m.jpg

Pete kaleng. Sumber: http://static.mijnwebwinkel.nl/winkel/multicultifood/full26584803.jpg


Friday 10 April 2015

30 Days Blog Challenge #Day10 - Why and when did you start blogging?

Ikut grup Facebook Kumpulan Emak2 Blogger membuat saya semakin aktif nulis di weblog pribadi. Thanks to emak Ipeh Alena (http://ipehalena.tumblr.com/post/115263362014/blogchallenge-day-2-makes-me-happy) yang sudah membuat daftar tantangan untuk aktif menulis selama 30 hari. Sayang saya telat dan bisa memulai pada hari ke-10. Tapi better late than never kan :-)
Daftar tantangan menulis selama 30 hari :-) Sumber: http://ipehalena.tumblr.com/post/115263362014/blogchallenge-day-2-makes-me-happy
Tantangan hari ke 10 di bulan April ini berjudul "Why and when did you start blogging?". Sebenarnya saya sudah lama gemar menulis, sejak SMA saya sudah ikut menjadi anggota redaksi majalah sekolah di mana saya duduk sebagai penulis dan bendaharanya. Cuma sayang tulisan saya belum berhasil ke media-media yang lebih luas, meskipun begitu saya tetap menikmati aktivitas satu ini. Sampai pada tahun 2008 saya putuskan membuat weblog di Wordpress. Belum banyak ide yang bisa saya tumpahkan ke tulisan waktu itu, karena disibukkan dengan awal semester kuliah yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan menulis hihi (saya kuliah di Jurusan Finansial Ekonomi). Jadi, sekitar 4 tahun (2007-2011) saya sempat vakum menulis karena kesibukan kuliah...

Nah, akhir tahun 2012 resmilah saya diboyong suami ke negaranya, Belanda, berbagai hal baru saya alami, dan thanks to sahabat saya, yang juga anggota Kumpulan Emak2 Blogger, Dede Harjanti, saya putuskan tekad untuk serius menulis di weblog saya ini. Alasan lain juga karena pengalaman hidup baru saya di Eropa tidak cukup diceritakan dengan kata-kata kepada keluarga dan teman-teman saya di Indonesia. Saya adalah tipikal orang yang selalu ingin membagi pengalaman dan kisah baru di tempat baru terutama ke keluarga saya, jadilah weblog ini. Jadi setiap saya habis mempunyai pengalaman atau traveling ke tempat-tempat baru di Eropa, saya tinggal kasih link weblog saya ke keluarga, dan mereka bisa tahu ke mana saja saya di sini :-)

Awal blogging, saya sempat agak skeptis karena tidak banyak teman yang blogging juga, ya karena beda minat, hobi, dan kesibukan, beruntung saya diajak oleh Dede, sahabat saya, untuk gabung di Kumpulan Emak2 Blogger. Dan saya jadi makin aktif menulis. Itung2 isi waktu juga di sini, di Belanda saya tidak bisa selalu aktif beraktivitas di luar, sehingga kegiatan dalam rumah menjadi pilihan. Menulis salah satunya sekarang :-) 

Selamat membaca semua, ayo kita aktif menulis...Salam dari saya di negeri dingin, Belanda :-D

Thursday 9 April 2015

Pasar Barang Bekas di Belanda (Rommelmarkt Arnhem 2015)

Siapa yang suka awul-awul? Awul-awul alias barang bekas memang menjadi salah satu alternatif untuk shopping di Belanda. Dikarenakan biaya hidup di Belanda memang selangit, memberi barang bekas kita atau membeli barang bekas memang menjadi salah satu budaya di sini. Mungkin di Indonesia memberi barang bekas kepada teman atau keluarga bisa dibilang kurang pantas, tapi di sini lain halnya. Misalnya, kita mempunyai sofa yang sudah tidak terpakai lagi, pilihannya, bisa kita berikan ke tetangga, dijual lagi di website Martkplaats.nl, atau diberikan ke toko second hand, yang di sini dikenal dengan nama kringloop. Sistem kringloop ini sangat mudah, Anda dapat memberikan barang yang ingin Anda buang kepada mereka, nanti hasil penjualan akan disumbangkan untuk biaya pendidikan anak-anak di negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia.
Salah satu toko barang bekas (kringloop) di Belanda. Sumber: http://www.vandaagopstap.nl/images/items/Kringloopwinkel-Rataplan-Den-Helder_11328.jpg

Saya pun sejak di sini jadi melirik barang bekas ini, karena untuk beberapa barang saya bisa beli dengan harga terjangkau dan kondisinya masih bagus. Terakhir sayang berhasil membeli radio, normal di toko harganya bisa mencapai 40 euro. Di toko barang bekas saya dapatkan dengan harga 4,50 euro saja. Banyak kan bedanya untuk barang yang sama. Yang unik lagi, Anda dapat menemukan semua jenis barang, tanpa terkecuali. Bahkan tidak jarang saya nememukan pakaian dalam wanita ikut dijual.

Hari Minggu, 29 Maret 2015 saya berkesempatan mengunjungi pasar barang bekas terbesar di kota saya. Setiap tahun, organisasi barang bekas di Belanda mengadakan semacam pasar kaget untuk 3 hari saja. Kali ini berlokasi di stadion sepak bola dan konser di kota Arnhem, bernama Gelredome.

Selain penasaran ingin hunting barang bekas, saya juga penasaran dengan stadion ini. Merupakan salah satu stadion sepakbola dan konser terbesar di Belanda. Banyak selebriti asal Amerika mengadakan konser di sini, seperti Sting, Spice Girl, AC DC, Backstreet Boys, sampai Justin Bieber dsb.



 Biaya masuk untuk ke pasar barang bekas ini adalah 4,50 euro per orang. Terdapat banyak orang yang sengaja membuka stand untuk berjualan barang-barang yang mereka tak butuhkan lagi.

Cuma sayang, kali ini saya belum beruntung, saya belum menemukan barang bagus seperti biasanya. Tapi lumayan untuk menghabiskan waktu weekend kami :-) Happy reading second hand lover :-)


Perabotan rumah juga tak ketinggalan untuk dijual

Berbagai baju second hand yang dijual




Wednesday 8 April 2015

Dancetour Arnhem 2015

Musim semi di Belanda telah dimulai. Seiring dimulainya musim semi, dimulailah pula berbagai musik festival untuk anak-anak muda yang biasa diadakan outdoor. Tanggal 5 April 2015 ini yang berkenaan dengan hari pertama Paskah, festival musik pertama di kota tetangga, Arnhem dibuka. Festival musik yang berjudul Dancetour Arnhem 2015 ini dimulai pukul 13.00 hingga 21.00 malam. Ya, sampai malam seharian karena memang musim semi harinya makin panjang, matahari baru benar-benar terbenam sekitar pukul 20.00.
www.dancetour.nl/events/arnhem

Pengisi acara festival. Sumber: www.dancetour.nl/events/arnhem
Festival musik ini merupakan festival musiknya anak muda di mana jenis musik yang dimainkan adalah techno dan rap (hip hop) atau di Belanda dikenal dengan musik jenis hardstyle. Pengisi acaranya tak lain adalah beberapa DJ (disc jokey) terkenal dari Belanda dan group musik berjenis techno rap yang di Belanda terkenal dengan nama Yellow Claw (ini yang saya tunggu2).

http://www.stemevents.nl/entertainment/files/Persfoto-Yellow-Claw.jpg
Berhubung saya suka sekali jenis musik ini, terutama DJ2nya, saya pun sengaja meminta hari libur dari pekerjaan untuk datang ke festival ini. Dan untungnya tanpa biaya masuk alias GRATIS. Saya doyan sekali yang gratisan hahaha...ketularan orang Belanda mungkin ya :) Yang gratis yang paling diminati :).

Sepanjang jalan menuju festival ini, anak-anak muda Belanda dari kota-kota lain sudah memadati jalan dan stasiun kereta. Ketika hendak masuk ke venue festival, kami diharuskan mengantri terlebih dahulu, antriannya sangat panjang dan penuh, plus diperiksa layaknya pengecekkan bandara. Tidak boleh bawa minum dan benda-benda yang rawan meledak. Jadilah minuman botol saya dan body spray ikut dibuang. Hand creme sebetulnya juga mau dibuang tapi saya larang ya karena konyol saja :p.

Sejak berada di dalam, mata saya tak lepas mengamati tingkah laku anak-anak muda di sini, mereka termasuk anak muda yang bebas. Mungkin karena budaya bebas di sini yang membuatnya? Entahlah...yang pasti anak-anak muda di Belanda sejak usia kira-kira 15 tahun sudah diperbolehkan untuk pergi sendiri ke event2 seperti ini, cuma bedanya mereka belum boleh ikut minum alkohol, karena minimal usia untuk mengonsumsi alkohol di Belanda adalah usia 21 tahun. Yang berumur di atas itu sibuk dengan teman2nya dan joged2 berasa seperti di diskotik hihi...ya namanya saja anak muda :) Prinsip mereka masih enjoy, dunia milik gue, yang lain ngontrak :D.

Waktu masih di Indonesia, saya pribadi belum pernah ke diskotik, ke konser, ataupun ke festival2 macam ini. Saya memang cupu (culun punya), suka musik2 ala disko tapi ngga berani dan ngga boleh sama orang tua hihi. Untungnya suami saya sekarang mau ikut dan nuruti rasa penasaran saya, gimana sih rasanya datang ke event seperti ini ? Menyenangkan juga :D Meski bukan comfort zone saya, tapi cueklah, karena saya enjoy musiknya B-) Seperti anak muda lainnya, I don't care untuk beberapa jam hihi.

Oh ya, dulu waktu masih belum pernah ke acara2 macam ini, pikiran saya dulu penuh dengan kalau festival seperti ini akan full dengan rusuh, narkoba, dan mabuk2an. Ternyata ngga semuanya seperti itu :) Narkoba dan senjata tajam jelas dilarang untuk dibawa masuk, langsung disita. Dan kerusuhan tidak terjadi, semua jadi satu, bahkan ada orang tua dan kedua anak kecilnya yang masih di bawah 10 tahun menikmati acara ini. Happy reading and enjoy the pictures (and short video) I've made :)




Jupiler, salah satu merk bir ternama di Eropa menjadi sponsor selain Coca Cola.