Friday 23 January 2015

Prague (Praha), Czech Republic (Republik Ceko) - Part 1

When / Kapan: January 19th - 20th 2015
How / Bagaimana: Flight from Amsterdam (NL) to Prague (CZ) with EasyJet

Welcome in Prague ! :D
Liburan musim dingin akhirnya diacc tempat kerja. Mengambil libur 1 minggu, pergilah kami ke Praha, ibukota Republik Ceko. Banyak yang bertanya kenapa kami pergi ke Praha dan bukan ke negara-negara yang terkenal seperti Perancis, Italia, Spanyol, dsb. Keinginan ke Praha memang sudah terpendam dari dulu. Berawal dari foto-foto keindahan kota Praha dari internet, saya jatuh cinta kepada kota ini. Konon kota ini adalah satu-satunya kota di Eropa yang tidak terkena dampak Perang Dunia. Alhasil muncullah bayangan-bayangan indah tentang kota Praha di mana semua bangunan-bangunan tuanya masih asli.

Setelah perjalanan kurang lebih 1,5 jam dengan pesawat EasyJet dari Bandara Schiphol (Belanda) sampailah kami di Bandara Letiště Praha. Perjalanan singkat namun cukup menyita energi karena adanya delay dikarenakan kabut yg pada hari Senin, 19 Januari 2015 cukup tebal di Amsterdam.

Eindelijk zijn we aangekomen vanuit Schiphol (NL) naar Praag (Czech Republiek) op 19 Januari 2015. De reis was wel kort wegens de vertraging van de dikke mist in NL, moesten wij even wachten.
Taksi yang sudah kami pesan jauh-jauh hari via internet mengantar kami ke hotel menembus malam kota Praha. Jarak tempuh sekitar 30 menit tidak terasa lama karena sopir taksi mengemudi agak ugal-ugalan. Terbiasa dengan lalu lintas Belanda membuat saya agak kaget meski saya terbiasa dengan lalu lintas yang kurang teratur di Indonesia.

Kami menginap di Exe Iris Hotel Prague. Jarak hotel dengan pusat kota Praha bisa dibilang agak jauh, ditempuh kurang lebih dengan trem sekitar 20 menit. Hotel kami terletak di distrik Slavia, di mana stadion klub sepakbola terkenal di Praha bermarkas.
We bleven in Exe Iris Hotel in Praag. De afstand van onze hotel naar het centrum is best ver, ongeveer 20 minuten met de tram. Hierbij zie je hoe de wijk vlakbij onze hotel. Het hotel ligt in wijk Slavia waar het voetbal stadion van Praag is.

Als we Praag verder willen zien, kopen we een ticket zoals deze. Het geldt voor 24 uur en geldt voor bus, tram, en metro. We kunnen Praag rondkijken zonder zorgen dat we meer geld moeten besteden. Prijs: 110 Kc.
 Jika ingin berpergian di Praha, kita lebih baik membeli tiket seperti ini yang berlaku selama 24 jam dan berlaku untuk bus, tram, dan metro. Kita akan puas keliling kota cantik ini tanpa harus khawatir biaya-biaya plus2 lainnya. Harga tiket: 110 Kc (± €3).

Republik Ceko tergolong negara di Eropa berbudget murah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda, Jerman, dan Belgia. Jadi, untuk pejalan backpacker alias turis budget, jangan terlalu khawatir jika ingin bersenang-senang sedikit di kota ini.


Jembatan Charles Bridge (Karluv Most)
 Pagi pertama, kami langsung ambil trem menuju kawasan di mana Charles Bridge (Karluv Most) berlokasi. Jembatan ini menjadi salah satu ciri khas kota Praha, di jembatan ini berjejer banyak patung - patung santo Katolik yang sangat mempesona.






Jalanan kota Praha termasuk jalanan yang sangat sibuk setiap saat. Bagi saya yang terbiasa tinggal di kota kecil, jalanan ibukota agak membuat saya dan suami agak bingung, tapi untungnya ketika kami terlihat bingung, beberapa warga lokal yang melihat mencoba untuk menolong. Awalnya saya kira orang-orang Eropa Timur itu dingin dan suka menjaga jarak, namun syukurlah kami menemukan warga lokal yang ramah tamah meski mereka tidak berbicara dengan bahasa Inggris.

Berbicara soal moda transportasi, trem di Praha terdiri dari 3 jenis, trem model lama seperti gambar di bawah ini dan yang baru seperti yang biasa ditemukan di kota-kota Eropa besar lainnya.
Pemandangan sibuk kota Praha / Drukke straat van Praag (Narodni Divadlo)
Tower masuk Charles Bridge / Toren waar je naar Karels brug kan komen
Suasana romantis di Charles Bridge membuat saya betah berlama-lama di jembatan ini :-) Namun di jembatan ini banyak pengemis yang bisa dibilang cukup banyak waktu kami berkunjung.
Karluv Most / Charles Bridge / Karels Brug
Mengikuti jalan lurus di Charles Bridge, masuklah kami di kawasan bernama Mala Strana.
Mala Strana
Banyak museum-museum kecil yang berada di jalan tersebut. Berhubung kami penggemar museum, kami mampir ke sebuah museum film special effect Karla Zemana. Karla Zemana adalah seorang sutradara ternama asal Ceko yang menciptakan tokoh kartun Felix The Cat. Masih ingat kan tokoh kartun yang satu ini?
https://s.yimg.com/ea/img/-/111214/felix_the_cat_2_17eg72t-17eg734.jpg
Karla Zemana Museum
Inside the Karla Zemana Museum (Museum of Film Special Effect)
Makan siang dengan bebek goreng
Puas dengan museum pertama di Ceko, kami melanjutkan perjalanan ke Petrin Tower dengan trem menuju kawasan UjedzPetrin Tower adalah bangunan yang berbentuk seperti Menara Eiffel di Paris di mana kita bisa melihat pemandangan seluruh Praha dari titik tertinggi di Praha. Bangunan ini mempunyai 52 lantai. Begitu masuk ke distrik Ujedz, kita bisa menuju ke Petrin Tower dengan kereta ini. Harga tiket masuk: 180 Kc. Menara ini lokasinya agak di bukit, jadi agak jauh dari pusat kota. Jika tidak memakai kereta ini, kita harus mencapai Menara Petrin dengan berjalan kaki, cukup melelahkan menurut saya.


Petrin Toren is een gebouw die op Eiffel Toren lijkt. Hier kunnen wij Praag zien van hoogste punt in Praag. Dit gebouw heeft 52 verdiepingen. Een trein is beschikbaar om naar Petrin toren te gaan. Ticket prijs: 180 Kc.
Petrin Tower
Bangunan-bangunan di sekitar Petrin Tower / Gebouwen in de wijk van Petrin Toren
Pemandangan dari Petrin Tower / Mooi uitzicht van Petrin Toren
Dancing House / Dansende Huis
Old Town / Oude Stad
Kembali ke pusat kota, kami menuju kawasan New Town di mana kami menemukan bangunan unik seperti foto di atas, Dancing House. Bangunan yang tampak seperti dua orang menari ini sebenarnya hanya bangunan gedung perkantoran biasa, namun karena desain uniknya, banyak juga turis yang mengambil foto gedung yang satu ini.

Tak jauh dari New Town, kami berjalan kaki ke kawasan Old Town. Kawasan yang merupakan pusat perbelanjaan mewah di Praha ini juga mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu Astronomical Clock. Pengunjung tidak hanya bisa memotret jam yang berdasarkan astronomi ini tetapi juga masuk ke bangunan dalam dan berfoto sampai ke atas. Karena waktu sudah menunjukkan jam 16.00 sore, kami pun urung untuk masuk ke dalam mengingat waktu berkunjung sudah usai.
Astronomical Clock yang terletak di Old Town / Astronomical Klok waar in Oude Stad ligt
Charles Bridge at night
Hari pertama kami pun telah usai, malamnya kami menghabiskan waktu di Charles Bridge. Menikmati sisi lain dari jembatan favorit saya ini di waktu malam. Yang pasti tambah romantis :-) Sampai ketemu di perjalanan hari kedua saya di Praha :-)



No comments:

Post a Comment