Tuesday 24 February 2015

Belanja Mandiri

Hidup mandiri di Belanda sudah menjadi pola hidup warga di sini. Mulai dari mengisi bensin hingga berbelanja di supermarket. Tidak seperti di Indonesia di mana ada dua orang di setiap kassa, di Belanda kassa hanya ada satu orang yang duduk di belakang mesin kassa. Jadi kita harus menata sendiri barang belanjaan di dalam kantung plastik. 
Kassa konvensional di Belanda. Sumber: http://www.bndestem.nl/regio/brabant/geen-gratis-tasje-meer-bij-kassa-supermarkt-vanwege-milieu-1.812794
Namun mulai dua tahun yang lalu ada yang beda dengan sistem pembayaran belanja di sini. Beberapa supermarket mulai menerapkan self scan kassa. Mereka menyediakan alat scan yang dapat kita ambil dengan me-scan kartu diskon supermarket kita ke scanner.
Kartu bonus salah satu supermarket di Belanda. Sumber: http://www.ad.nl/ad/nl/5597/Economie/article/detail/3533040/2013/10/25/Bonuskaart-AH-is-nog-amper-te-activeren.dhtml
Selanjutnya salah satu alat yang tersedia akan menyala lampunya dan bisa kita pergunakan.
http://trends1meb.webklik.nl/page/stephanie-hartogs

Alat scan yang kita pergunakan untuk scan barcode barang belanjaan. Sumber: http://www.casaspider.com/live/2009/11/albert_heijn_laverije_rijen_zelfscan_zelf_doen_afspraak.html
Setelah selesai berbelanja, kita harus scan kembali kartu diskon supermarket ke komputer. Dan secara otomatis komputer kassa akan otomatis menampilkan berapa jumlah belanjaan yang harus kita bayar secara debet. 
http://www.distrifood.nl/Formules/Algemeen/2007/10/Zelf-scannen-beter-dan-zelfscankassa-DIS127179W/
 Dan apabila kita sudah selesai berbelanja, kita dapat keluar dengan scan barcode yang tercantum di nota belanjaan kita dan pintu supermarket akan membuka secara otomatis. 

Berbelanja dengan mode seperti ini sangat praktis, tetapi tetap memiliki kekurangan, misalnya:
1. Tidak dapat membayar dengan kontan. Harus memakai kartu ATM / kartu kredit.
2. Memungkinkan adanya pencurian, jumlah barang yang diambil konsumen tidak sama dengan jumlah yang dibayar (Ketidak jujuran).
3. Agak repot karena semua dilakukan seorang diri, jika belanjaan kita banyak, mungkin kita butuh bantuan orang lain.
4. Tidak semua orang dapat memakainya.

Akankah sistem kassa seperti ini akan tersedia di Indonesia?